Sekuritas Indonesia yang Bisa Beli Saham Luar Negeri

Minat investor ritel Indonesia terhadap saham luar negeri makin melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Saham-saham global seperti Apple, Tesla, atau Microsoft kerap jadi incaran karena dianggap mampu memberi diversifikasi portofolio dan peluang pertumbuhan lebih tinggi dibanding pasar domestik.

Sayangnya, membeli saham asing tidak semudah membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Regulasi yang berlaku masih membatasi ruang gerak perusahaan sekuritas Indonesia dalam menawarkan akses langsung ke pasar global. Meski begitu, kini sudah tersedia jalur resmi dan aplikasi legal yang memungkinkan investor lokal mengoleksi saham Amerika maupun bursa dunia lainnya dengan modal terjangkau.

Artikel ini akan membahas tuntas bagaimana regulasi mengatur transaksi lintas negara, sekaligus menguraikan daftar aplikasi dan sekuritas Indonesia yang bisa beli saham luar negeri secara legal, murah, dan relatif aman untuk investor pemula maupun berpengalaman.

Regulasi dan Jalur Resmi Investasi Saham Global

Sebelum masuk ke daftar aplikasi, penting untuk memahami aturan main. Hingga 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa sekuritas berizin OJK pada dasarnya hanya boleh memasarkan efek yang diterbitkan perusahaan berbadan hukum Indonesia. Artinya, broker saham lokal belum bisa langsung menawarkan produk saham luar negeri ke nasabah ritel.

Namun, kebutuhan pasar yang terus berkembang membuat regulator membuka jalur alternatif. OJK kini sedang mengkaji ulang konsep offshore product lewat UU P2SK, tapi implementasinya masih menunggu aturan teknis. Karena itu, investor yang ingin bertransaksi saham global diarahkan ke jalur yang diawasi Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

Ada dua mekanisme legal yang diakui:

  1. Penyaluran Amanat ke Bursa Luar Negeri (PALN) – investor membeli saham asli di bursa global lewat mitra broker internasional, berhak atas dividen, tetapi biasanya tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
  2. Kontrak Derivatif/CFD (Contract for Difference) – instrumen turunan yang hanya mencerminkan pergerakan harga saham, cocok untuk trader berpengalaman, tapi tanpa kepemilikan fisik atas saham.

Selain itu, aturan Bank Indonesia mengizinkan transfer valuta asing untuk investasi portofolio lintas negara, dengan kewajiban pelaporan. Dari sisi pajak, dividen saham luar negeri umumnya dikenai withholding tax 15% di negara asal, lalu wajib dilaporkan di SPT tahunan. Jika dividen diinvestasikan kembali di Indonesia, ada peluang pembebasan PPh sesuai aturan terbaru.

Dengan memahami kerangka regulasi ini, investor bisa lebih tenang karena tahu jalur legal mana yang bisa ditempuh. Selanjutnya, mari kita bahas sekuritas dan aplikasi di Indonesia yang sudah menyediakan akses pembelian saham global.

Daftar Sekuritas dan Aplikasi Lokal yang Legal

Berkat jalur PALN yang diawasi Bappebti, kini investor punya banyak pilihan aplikasi resmi untuk membeli saham asing. Inilah beberapa Sekuritas Indonesia yang Bisa Beli Saham Luar Negeri melalui platform digital yang populer di kalangan anak muda:

  • Gotrade Indonesia – Bekerja sama dengan Valbury Asia Futures, Gotrade memberi akses ke 700+ saham dan 50 ETF di Amerika Serikat. Investor bisa mulai dengan modal hanya US$1, biaya transaksi 0,3%, serta hak dividen penuh meski tanpa voting right.
  • Pluang – Platform multi-aset ini menawarkan 500+ saham Wall Street dan S&P500 ETF. Biaya transaksi 0,3% (atau 0,2% untuk pengguna Pluang Plus), ditambah biaya konversi valuta 0,25%. Semua proses dijalankan sesuai aturan Bappebti.
  • Nanovest – Memberikan akses ke lebih dari 2.000 saham AS dengan biaya flat hanya US$0,01 per lembar. Menariknya, beberapa saham di Nanovest bahkan mendukung hak voting via mekanisme email.
  • Reku – Awalnya dikenal sebagai marketplace kripto, kini Reku menyediakan akses ke 600–800 saham AS. Minimum deposit hanya Rp10.000 dengan komisi 0,25–0,278% per transaksi, cocok untuk investor pemula.
  • Ajaib Alpha – Modul baru dari Ajaib ini memudahkan investor yang sudah punya akun lokal untuk langsung membeli saham AS. Promo biaya 0% di awal 2025 membuatnya jadi pilihan menarik bagi yang ingin mencoba pasar global pertama kali.

Aplikasi-aplikasi ini sangat ramah untuk pemula karena proses pendaftaran cukup dengan KTP/NPWP, verifikasi online, serta deposit via rupiah. Biaya yang kompetitif dan kepastian hukum membuat mereka menjadi pilihan utama ketika mencari aplikasi sekuritas Indonesia yang bisa beli saham luar negeri dengan modal terjangkau.

Sekuritas dengan Akses Regional dan Broker Global

Selain aplikasi PALN berbasis mobile, ada pula beberapa sekuritas lokal yang membuka akses ke pasar regional Asia dan global melalui jaringan afiliasi. Misalnya Phillip Sekuritas Indonesia dengan platform POEMS ID yang dapat mengakses Bursa Singapura (SGX), Malaysia, Hong Kong, bahkan NYSE/Nasdaq. Minimum deposit sekitar Rp1 juta dengan fee kompetitif 0,18%.

Lalu ada RHB Sekuritas Indonesia dan BNI Sekuritas yang menyediakan akses terbatas ke pasar Asia melalui kemitraan dengan grup keuangan regional. Layanan ini umumnya lebih cocok untuk investor berpengalaman yang ingin menjelajahi bursa luar negeri selain AS.

Untuk cakupan global, investor juga bisa membuka akun di broker internasional besar seperti Interactive Brokers (IBKR), eToro, atau Webull. Broker ini menawarkan akses ke 100+ bursa dunia, biaya sangat rendah, serta fitur trading profesional. Namun, syarat pembukaan akun lebih ketat karena harus menggunakan paspor, rekening bank global, serta tunduk pada regulasi luar negeri.

Dengan begitu, pilihan Sekuritas Indonesia yang Bisa Beli Saham Luar Negeri terbagi ke dua kategori: aplikasi PALN lokal yang praktis untuk pemula, dan broker global/regional yang memberi keleluasaan lebih luas bagi investor profesional.

Biaya, Pajak, dan Mekanisme Transaksi

Berbeda dengan transaksi di BEI, membeli saham asing lewat Sekuritas Indonesia yang Bisa Beli Saham Luar Negeri biasanya mengandung komponen biaya tambahan. Investor perlu memperhatikan fee per transaksi, spread konversi rupiah ke dolar, hingga biaya penarikan dana. Misalnya Gotrade mengenakan biaya 0,3% per transaksi, Pluang menambahkan 0,25% untuk konversi valuta, sementara Nanovest mengenakan US$0,01 per saham.

Selain biaya, aspek pajak juga penting. Dividen dari saham luar negeri umumnya dikenakan withholding tax 15% di negara asal, misalnya Amerika Serikat. Pajak ini dipotong otomatis sebelum dividen masuk ke akun investor. Di sisi Indonesia, dividen luar negeri wajib dilaporkan di SPT tahunan, namun ada insentif pembebasan PPh bila dana diinvestasikan kembali ke instrumen dalam negeri. Capital gain dari penjualan saham global juga tunduk pada pelaporan pajak progresif.

Settlement transaksi saham global umumnya mengikuti standar T+2. Dana dan saham disimpan lewat kustodian internasional atau bank kliring yang bekerja sama dengan aplikasi lokal berizin Bappebti. Proses penarikan dana ke rekening bank Indonesia relatif mudah, biasanya hanya dikenakan biaya tetap sekitar Rp4.500–US$2 per transaksi.

Memahami struktur biaya, pajak, serta mekanisme ini membantu investor menilai efisiensi platform. Jangan hanya terpaku pada komisi rendah; faktor lain seperti kecepatan withdrawal, kurs konversi, dan kepatuhan pajak sama pentingnya dalam memilih aplikasi saham luar negeri.

Strategi Investor Ritel Indonesia

Dengan semakin banyaknya Sekuritas Indonesia yang Bisa Beli Saham Luar Negeri, investor ritel kini memiliki kesempatan luas untuk memperluas portofolio. Namun, strategi tetap harus disesuaikan dengan profil risiko.

Untuk pemula, aplikasi PALN seperti Gotrade, Pluang, Nanovest, Reku, atau Ajaib Alpha adalah pilihan ideal. Minimum deposit rendah, onboarding cepat hanya dengan KTP/NPWP, serta akses mudah ke saham populer Wall Street membuatnya ramah bagi investor yang baru belajar. Fokuslah pada saham bluechip global atau ETF indeks seperti S&P500 untuk mengurangi risiko volatilitas tinggi.

Bagi investor menengah hingga profesional, opsi sekuritas regional seperti Phillip Sekuritas atau broker global seperti Interactive Brokers dan eToro bisa dipertimbangkan. Platform ini menawarkan fitur margin trading, akses ke ratusan bursa, hingga instrumen derivatif. Namun, kompleksitas regulasi dan biaya transfer lintas negara membuatnya lebih cocok untuk trader berpengalaman.

Apapun pilihannya, prinsip dasar tetap sama: riset dulu, pahami regulasi, dan hitung ulang biaya serta pajak. Dengan pendekatan ini, platform beli saham global bisa menjadi instrumen diversifikasi portofolio yang efektif sekaligus legal bagi investor Indonesia.

Kesimpulan

Dari pembahasan panjang di atas, jelas bahwa peluang untuk berinvestasi di saham global kini semakin terbuka bagi investor ritel Indonesia. Berbagai Sekuritas Indonesia yang Bisa Beli Saham Luar Negeri hadir dengan model dan skema berbeda—mulai dari aplikasi PALN lokal seperti Gotrade, Pluang, Nanovest, Reku, hingga Ajaib Alpha, sampai sekuritas regional seperti Phillip Sekuritas dan broker internasional sekelas Interactive Brokers, eToro, atau Webull.

Setiap opsi punya kelebihan dan kekurangan. Aplikasi lokal unggul dalam kemudahan onboarding, deposit rupiah, serta kepastian regulasi Bappebti, sehingga cocok bagi pemula. Sementara itu, broker global memberikan keleluasaan akses ke ratusan bursa dunia, biaya rendah untuk volume besar, dan fitur profesional yang sulit ditandingi, meski risikonya lebih kompleks.

Bagi investor Indonesia, kuncinya adalah menyesuaikan platform dengan kebutuhan, kemampuan, dan profil risiko. Jangan lupa selalu memperhitungkan biaya transaksi, konversi valuta, dan kewajiban pajak. Dengan pendekatan hati-hati, aplikasi saham luar negeri bisa menjadi sarana diversifikasi portofolio yang sah, aman, sekaligus menguntungkan.

Disclaimer

Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi umum mengenai Sekuritas Indonesia yang Bisa Beli Saham Luar Negeri. Seluruh isi bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual instrumen tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca, termasuk segala risiko yang mungkin timbul.

Pembaca disarankan untuk selalu memantau perkembangan regulasi OJK dan Bappebti, serta berkonsultasi langsung dengan pihak sekuritas sebelum membuka akun. Segala penghasilan dari saham luar negeri wajib dilaporkan sesuai ketentuan pajak di Indonesia.