Jika kamu baru mulai belajar trading, mungkin sempat merasa kewalahan dengan banyaknya istilah asing yang digunakan. Artikel ini menyajikan daftar istilah penting dalam dunia trading dari A sampai Z dengan penjelasan yang mudah dipahami, agar kamu tidak sekadar ikut-ikutan, tapi benar-benar paham sebelum terjun.
A
ARA (Auto Reject Atas)
Sistem pembatasan kenaikan harga saham oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Misalnya, jika sebuah saham harganya hari ini Rp1.000, maka kenaikan maksimalnya dibatasi (misalnya 25% untuk saham dengan harga di bawah Rp200) — jadi tidak bisa lebih dari Rp1.250 dalam satu hari perdagangan.
Tujuan ARA adalah mencegah volatilitas ekstrem dan melindungi investor ritel dari spekulasi liar. Saham yang terkena ARA biasanya sedang dalam kondisi banyak dibeli karena sentimen positif yang kuat.
Contoh: Saham XYZ tiba-tiba ramai diberitakan karena mendapat kontrak besar dari pemerintah. Dalam satu hari, harga saham naik tajam hingga menyentuh batas maksimal (ARA). Setelah itu, sistem bursa secara otomatis menolak order beli di atas harga tersebut.
ARB (Auto Reject Bawah)
Kebalikan dari ARA. ARB membatasi penurunan harga saham dalam satu hari agar tidak jatuh terlalu dalam. Misalnya, jika saham Rp1.000 terkena batas ARB 7%, maka harga maksimal turunnya adalah Rp930.
Ini untuk menghindari panic selling dan perlindungan dari manipulasi pasar.
Contoh: Saham ABC anjlok karena ada berita negatif tentang direksi perusahaan. Dalam hitungan menit, harga langsung turun tajam dan mentok di ARB. Order jual di bawah harga ARB akan ditolak sistem.
Analisa Fundamental
Pendekatan untuk menilai nilai intrinsik (wajar) sebuah aset (biasanya saham) dengan melihat:
-
Laporan keuangan: laba, utang, arus kas
-
Kinerja manajemen
-
Prospek industri
-
Faktor ekonomi makro seperti suku bunga, inflasi, kebijakan pemerintah
Investor seperti Warren Buffett menggunakan pendekatan ini untuk memilih saham yang bagus secara jangka panjang, bahkan ketika harga di pasar sedang fluktuatif.
Cocok untuk: Investor jangka menengah dan panjang (investor value atau growth).
Contoh: Kamu membeli saham PTXYZ karena setelah membaca laporan keuangannya, terlihat perusahaan ini untung konsisten dan tidak punya utang besar. Ini contoh keputusan berdasarkan analisa fundamental.
Analisa Teknikal
Metode untuk memprediksi arah pergerakan harga berdasarkan data historis seperti grafik, volume transaksi, pola candlestick, dan indikator (MACD, RSI, MA, dll).
Analisa ini tidak melihat kondisi perusahaan secara mendalam, tapi hanya fokus pada perilaku harga dan psikologi pasar.
Cocok untuk: Trader harian (scalper, swing trader) yang fokus pada timing beli/jual.
Contoh: Kamu melihat grafik saham ABC membentuk pola “double bottom”, dan indikator RSI menunjukkan oversold. Ini sinyal bahwa harga mungkin akan naik.
Ask Rate
Harga penawaran jual dalam pasar. Artinya, jika kamu ingin membeli suatu aset saat ini, kamu harus membelinya dari penjual dengan harga ask yang tersedia.
Ask biasanya lebih tinggi dari harga bid (harga beli oleh pembeli), dan selisihnya disebut spread.
Contoh di pasar forex:
EUR/USD – Bid: 1.1050, Ask: 1.1052
Jika kamu ingin membeli euro dengan dolar, maka kamu beli di harga 1.1052 (ask).
Jika kamu ingin langsung jual, kamu hanya dapat harga 1.1050 (bid), sehingga rugi 2 pips sebagai spread.
B
Bar Chart
Bar chart (grafik batang) digunakan dalam analisa teknikal untuk menunjukkan pergerakan harga saham atau aset dalam satu periode waktu tertentu (misalnya per hari, per jam, per menit).
Setiap batang menggambarkan:
-
Harga tertinggi dan terendah (ujung atas dan bawah batang)
-
Harga pembukaan dan penutupan (garis kecil ke kiri dan kanan batang)
Fungsi utamanya adalah membantu trader memahami rentang pergerakan harga dalam satu sesi perdagangan.
Contoh: Jika harga pembukaan lebih rendah dari penutupan, batang cenderung naik — ini bisa menjadi sinyal kekuatan beli di pasar.
Barrel
Satuan volume yang umum digunakan dalam perdagangan minyak mentah.
-
1 barrel (bbl) = 42 galon AS, atau sekitar 159 liter
Harga minyak dunia biasanya dinyatakan dalam USD per barrel.
Contoh: Jika kamu melihat harga minyak dunia naik dari $80 ke $85 per barrel, berarti harga untuk 159 liter minyak naik $5.
Relevan untuk: Trader komoditas atau investor yang memperhatikan sektor energi.
Bearish
Istilah yang menggambarkan tren penurunan harga di pasar.
-
Dikenal sebagai pasar yang “lemah” atau pesimis
-
Investor cenderung menjual aset karena ekspektasi harga akan terus turun
Contoh: Ketika IHSG turun selama beberapa minggu berturut-turut, analis akan menyebut pasar dalam kondisi bearish.
Cocok dipahami oleh: Trader yang ingin mengantisipasi penurunan dan mungkin membuka posisi short (jual dulu beli nanti).
Bid Rate
Harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli untuk membeli suatu aset.
Dalam sistem perdagangan, selalu ada perbedaan antara:
-
Bid (harga beli)
-
Ask (harga jual)
Selisih keduanya disebut spread.
Contoh: Saham XYZ punya bid Rp2.000 dan ask Rp2.010. Jika kamu ingin menjual sahammu sekarang, kamu harus menjual di harga Rp2.000 (harga bid).
Bond (Obligasi)
Surat utang yang diterbitkan oleh:
-
Pemerintah (obligasi negara)
-
Perusahaan (obligasi korporasi)
Investor yang membeli obligasi meminjamkan uang kepada penerbit dan akan menerima:
-
Bunga (kupon) secara berkala
-
Pengembalian pokok di akhir periode (jatuh tempo)
Cocok untuk: Investor yang ingin pendapatan tetap dan risiko lebih rendah daripada saham.
Contoh: Kamu membeli obligasi pemerintah dengan kupon 6% per tahun selama 5 tahun. Artinya, kamu dapat bunga 6% setiap tahun dan pokok kembali di akhir masa.
Broker
Perusahaan atau individu yang menjadi perantara antara trader dan pasar.
Broker menyediakan:
-
Akses ke platform trading
-
Eksekusi order beli/jual
-
Informasi pasar dan riset
Di Indonesia, broker saham harus terdaftar dan diawasi oleh OJK dan BEI.
Contoh broker: Mirae Sekuritas, BCA Sekuritas, Indo Premier.
Penting: Pilih broker yang terpercaya, biaya rendah, dan punya fitur sesuai kebutuhan kamu.
Bullish
Kebalikan dari bearish. Bullish adalah kondisi pasar yang sedang atau diperkirakan akan naik.
-
Optimisme tinggi
-
Banyak pembelian
-
Harga cenderung menguat
Contoh: Jika ada kabar ekonomi membaik dan investor mulai memborong saham, pasar bisa masuk fase bullish.
Cocok untuk: Trader yang mencari momen masuk pasar untuk ambil posisi beli (buy).
Buy & Sell
Dua aktivitas utama dalam trading:
-
Buy: Membeli aset (saham, forex, komoditas) dengan harapan harga naik → untung jika dijual lebih tinggi
-
Sell: Menjual aset, bisa karena:
-
Realisasi keuntungan
-
Stop loss (membatasi kerugian)
-
Dalam beberapa pasar (seperti forex), bisa jual dulu baru beli kemudian (short sell)
-
Contoh dasar:
-
Kamu beli saham A di harga Rp1.000 (buy)
-
Lalu menjualnya di Rp1.200 (sell)
→ Kamu untung Rp200 per saham
C
Close Order
Tindakan untuk menutup posisi trading yang sedang berjalan.
Posisi bisa ditutup karena:
-
Target keuntungan sudah tercapai (take profit)
-
Harga bergerak berlawanan dan ingin mencegah kerugian lebih besar (cut loss)
-
Strategi sudah selesai atau arah pasar berubah
Contoh: Kamu beli saham di harga Rp1.000 dan sekarang sudah naik ke Rp1.200. Kamu tutup posisi (close order) untuk mengunci keuntungan Rp200 per saham.
Dalam trading harian (day trading), close order dilakukan dalam hari yang sama untuk menghindari risiko pasar esok hari.
Correction (Koreksi)
Penurunan harga aset secara sementara, biasanya setelah mengalami kenaikan tajam.
-
Koreksi dianggap sehat dalam tren naik (bullish) karena memberi waktu pasar untuk menyesuaikan
-
Koreksi bukan berarti tren turun permanen (bearish), melainkan jeda atau tarik napas
Contoh: Saham XYZ naik dari Rp1.000 ke Rp1.500 dalam 2 minggu, lalu turun ke Rp1.350. Penurunan ini disebut koreksi.
Banyak trader memanfaatkan koreksi sebagai peluang beli dengan harga lebih murah.
Cross Rate
Nilai tukar antara dua mata uang asing yang tidak melibatkan mata uang lokal.
-
Umum digunakan dalam pasar forex
-
Biasanya melibatkan dua mata uang mayor seperti EUR/JPY, GBP/CHF, dll.
Contoh: Kamu tinggal di Indonesia dan ingin menukar Euro ke Yen. Nilai tukar antara Euro dan Yen adalah cross rate, karena tidak melewati Rupiah.
Penting untuk trader forex karena pergerakan cross rate bisa berbeda dari pasangan yang melibatkan USD.
Cut Loss
Strategi membatasi kerugian dengan menjual aset ketika harga turun melewati batas toleransi.
-
Tujuannya adalah melindungi modal
-
Disiplin cut loss sering menjadi pembeda antara trader pemula dan profesional
Contoh: Kamu beli saham di Rp2.000. Jika kamu pasang cut loss di Rp1.800 dan harga benar-benar turun ke sana, maka kamu jual rugi untuk mencegah kerugian lebih dalam jika harga terus turun.
Cut loss adalah bagian penting dari manajemen risiko.
D
Daily Range
Merupakan selisih antara harga tertinggi dan harga terendah suatu aset dalam satu hari perdagangan.
-
Menunjukkan tingkat volatilitas harian
-
Semakin besar daily range, semakin tinggi risiko dan peluangnya
Contoh: Jika saham ABC bergerak dari Rp1.000 ke Rp1.150 dan kembali turun ke Rp1.050 dalam sehari, maka daily range-nya adalah Rp150.
Trader harian (day trader) sering memantau daily range untuk mengukur potensi keuntungan dan menyesuaikan strategi masuk/keluar.
Divergence
Terjadi ketika arah pergerakan harga berlawanan dengan arah indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau stochastic.
Divergence bisa memberi sinyal kemungkinan pembalikan tren.
-
Bullish Divergence: Harga turun, tapi indikator naik → potensi harga akan naik
-
Bearish Divergence: Harga naik, tapi indikator turun → potensi harga akan turun
Contoh: Harga saham terus membuat lower low, tapi RSI justru membuat higher low. Ini adalah bullish divergence, pertanda pelemahan tren turun.
Divergence tidak menjamin perubahan tren, tapi sering digunakan untuk mengantisipasi reversal atau saat pasar mulai “lelah”.
DXY (US Dollar Index)
DXY adalah indeks kekuatan Dolar Amerika Serikat (USD) terhadap enam mata uang utama dunia:
-
Euro (EUR)
-
Yen Jepang (JPY)
-
Poundsterling Inggris (GBP)
-
Dolar Kanada (CAD)
-
Krona Swedia (SEK)
-
Franc Swiss (CHF)
DXY digunakan untuk:
-
Mengukur dominasi dolar di pasar global
-
Menilai sentimen risiko (risk-on/risk-off)
-
Menjadi indikator arah pasar komoditas (seperti emas, minyak), karena mayoritas dihargai dalam USD
Contoh: Jika DXY menguat, artinya USD sedang dominan. Ini bisa menekan harga emas (karena jadi lebih mahal dalam mata uang lain).
Trader forex dan komoditas global sangat memperhatikan DXY sebagai petunjuk kekuatan ekonomi dan pergerakan pasar.
E
Equity
Merujuk pada jumlah total dana yang dimiliki trader dalam akun trading, yang mencakup:
-
Saldo awal
-
Keuntungan/kerugian dari posisi yang sedang berjalan (floating P/L)
Rumus sederhana:Equity = Saldo + Floating Profit – Floating Loss
Equity berubah secara real-time sesuai pergerakan harga pasar. Jika semua posisi ditutup, equity akan sama dengan saldo akhir.
Entry Point
Titik atau momen yang dianggap optimal untuk membuka posisi, baik beli (buy) maupun jual (sell).
Penentuan entry point bisa didasarkan pada:
-
Analisa teknikal: seperti breakout, support/resistance, pola candlestick
-
Analisa fundamental: seperti rilis data ekonomi atau laporan keuangan
Entry yang baik membantu meminimalisasi risiko dan memaksimalkan potensi profit.
Exit Point
Titik atau waktu terbaik untuk menutup posisi. Bisa dilakukan untuk:
-
Mengambil keuntungan (take profit)
-
Membatasi kerugian (cut loss)
Exit point yang disiplin adalah kunci dalam manajemen risiko.
F
Floating Loss/Profit
Merupakan keuntungan atau kerugian sementara dari posisi yang masih terbuka dan belum ditutup.
-
Floating profit: Jika harga bergerak sesuai prediksi
-
Floating loss: Jika harga bergerak berlawanan arah
Nilainya belum “resmi” sampai posisi ditutup. Trader perlu mengelola floating loss dengan manajemen risiko agar tidak menjadi kerugian besar.
Fundamental News
Berita yang berhubungan dengan:
-
Kondisi ekonomi (suku bunga, inflasi, GDP)
-
Kebijakan moneter/fiskal
-
Geopolitik (perang, pemilu, kebijakan internasional)
Fundamental news sangat berpengaruh pada:
-
Pergerakan harga mata uang, saham, dan komoditas
-
Volatilitas pasar secara umum
Contoh: Kenaikan suku bunga oleh The Fed bisa menguatkan USD dan menekan harga emas.
G
Gap
Terjadi ketika harga pembukaan berbeda jauh dari harga penutupan hari sebelumnya, membentuk “kesenjangan” di grafik.
Jenis gap:
-
Gap Up: Harga pembukaan lebih tinggi
-
Gap Down: Harga pembukaan lebih rendah
Gap sering terjadi saat pembukaan pasar setelah akhir pekan atau rilis berita penting, dan bisa digunakan sebagai peluang trading—namun juga mengandung risiko besar.
Gorengan (Saham Gorengan)
Istilah di pasar saham Indonesia untuk saham yang:
-
Harga dan volume perdagangannya dimanipulasi oleh pihak tertentu (biasa disebut “bandar”)
-
Tidak mencerminkan fundamental perusahaan
-
Sering bergerak liar dan tidak rasional
Risiko sangat tinggi. Meskipun bisa menghasilkan cuan cepat, potensi rugi juga besar karena sulit dianalisis secara logis.
Ciri umum: market cap kecil, laporan keuangan tidak jelas, likuiditas rendah tapi harga melonjak cepat.
H
Haka (Hajar Kanan)
Istilah slang untuk strategi makan offer dalam trading saham.
-
Artinya, pembeli agresif yang langsung membeli saham pada harga offer (harga jual terendah) yang tersedia di pasar.
-
Karena pembeli “mengejar” harga offer, maka disebut “hajar kanan” — artinya menyerbu dari sisi kanan (harga jual).
-
Biasanya menunjukkan minat beli kuat dan bisa mendorong harga naik.
Haki (Hajar Kiri)
Istilah slang untuk strategi jual di bid dalam trading saham.
-
Penjual agresif yang langsung menjual saham pada harga bid (harga beli tertinggi) yang tersedia di pasar.
-
Karena penjual “mengejar” harga bid, maka disebut “hajar kiri” — artinya menyerbu dari sisi kiri (harga beli).
-
Biasanya menunjukkan tekanan jual kuat dan bisa menyebabkan harga turun.
Hedging
Strategi melindungi posisi dari kerugian dengan membuka posisi baru yang berlawanan arah.
Contoh:
-
Jika punya posisi buy di EUR/USD, trader bisa membuka sell di pasangan yang berkorelasi, atau bahkan di pair yang sama.
Tujuan utama hedging adalah mengendalikan risiko, bukan mencari untung dari dua arah sekaligus.
High Risk High Return
Prinsip dasar dalam dunia investasi dan trading:
Semakin tinggi potensi keuntungan, maka semakin besar pula risiko kerugian.
Contoh:
-
Saham gorengan dan trading leverage tinggi bisa memberi keuntungan besar dalam waktu singkat, tapi juga berisiko tinggi.
Penting bagi trader pemula untuk memahami toleransi risikonya sendiri dan tidak hanya tergiur potensi cuan.
I
Indeks Saham
Ukuran statistik yang mencerminkan performa sekelompok saham dalam satu bursa atau sektor tertentu.
Contoh:
-
IHSG (Indonesia Composite Index): mencerminkan rata-rata pergerakan seluruh saham di BEI.
-
S&P 500: indeks 500 perusahaan besar di AS.
Indeks digunakan untuk memantau kondisi pasar secara umum, dan bisa juga diperdagangkan lewat ETF atau derivatif.
Indikator Teknikal
Alat bantu berbasis matematika/statistik yang digunakan dalam analisa teknikal untuk:
-
Mengidentifikasi tren
-
Menentukan entry/exit
-
Mengukur kekuatan pasar
Contoh populer:
-
Moving Average (MA): rata-rata harga dalam periode tertentu
-
Relative Strength Index (RSI): mengukur kondisi overbought/oversold
-
MACD: mengidentifikasi perubahan momentum
Indikator tidak menjamin akurasi, namun sangat berguna jika dipadukan dengan price action dan manajemen risiko.
Initial Margin
Dana awal minimum yang harus disetor ke akun trading untuk:
-
Membuka posisi baru
-
Menjaga posisi tetap aktif
Margin ini tergantung pada:
-
Besarnya lot (ukuran posisi)
-
Leverage yang digunakan
-
Ketentuan broker
Misalnya, dengan leverage 1:100 dan posisi senilai $10.000, hanya dibutuhkan margin awal $100.
J
Jurnal Trading
Dokumen atau catatan pribadi yang mencatat seluruh aktivitas trading, termasuk:
-
Tanggal dan waktu transaksi
-
Aset yang ditradingkan
-
Alasan entry dan exit
-
Hasil akhir (profit/loss)
-
Emosi atau kondisi saat trading
Jurnal sangat penting untuk proses evaluasi, refleksi, dan pengembangan strategi jangka panjang.
K
Kalender Ekonomi (Kalender Forex)
Sebuah alat bantu penting bagi trader untuk mengetahui jadwal rilis berita ekonomi dari berbagai negara yang dapat berdampak langsung pada pergerakan harga.
Contoh berita:
-
Non-Farm Payroll (NFP) AS
-
Keputusan suku bunga bank sentral
-
Inflasi (CPI), PDB, Retail Sales, dll.
Trader menggunakan kalender ini untuk menghindari volatilitas ekstrem atau justru memanfaatkannya sebagai peluang.
Kontrak Gulir (Rolling Contract)
Jenis kontrak derivatif (seperti di CFD) yang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa tetap, melainkan secara otomatis diperpanjang dari satu periode ke periode berikutnya.
Cocok untuk trader jangka menengah-panjang yang tidak ingin khawatir soal jatuh tempo kontrak.
Biasanya disertai biaya harian (swap/rollover) yang harus diperhatikan.
L
Leverage
Fitur yang disediakan broker untuk memungkinkan trader mengontrol posisi lebih besar dari modal yang dimiliki.
Contoh:
-
Dengan leverage 1:100, trader bisa membuka posisi $10.000 dengan modal hanya $100.
Leverage memperbesar potensi profit maupun kerugian.
Karena itu, penggunaannya harus disesuaikan dengan manajemen risiko yang ketat.
Limit Order
Instruksi untuk membeli di bawah harga pasar saat ini atau menjual di atas harga pasar saat ini.
Contoh penggunaan:
-
Beli EUR/USD di 1.0800 saat harga sekarang 1.0850 → Limit Buy
-
Jual saham di Rp6.000 saat harga sekarang Rp5.800 → Limit Sell
Limit order berguna agar trader bisa menunggu harga ideal tanpa harus mantengin layar.
Likuiditas
Mengacu pada seberapa mudah dan cepatnya suatu aset bisa diperjualbelikan tanpa mempengaruhi harga secara signifikan.
Pasar yang likuid:
-
Banyak pembeli & penjual
-
Spread kecil
-
Eksekusi order cepat
Contoh pasar likuid:
-
EUR/USD di forex
-
Saham BBRI di BEI
Sebaliknya, saham yang jarang ditransaksikan cenderung kurang likuid, berisiko slippage dan pergerakan harga yang tidak stabil.
Lot
Ukuran standar volume transaksi dalam trading, terutama di forex.
Jenis lot di forex:
-
1 lot standar = 100.000 unit
-
0.1 lot (mini) = 10.000 unit
-
0.01 lot (micro) = 1.000 unit
Ukuran lot memengaruhi besarnya pergerakan nilai per pip dan jumlah margin yang dibutuhkan.
M
Major Currency
Mata uang utama dunia yang paling banyak diperdagangkan dan sering digunakan sebagai acuan global, antara lain:
-
USD (Dolar Amerika Serikat)
-
EUR (Euro)
-
JPY (Yen Jepang)
-
GBP (Poundsterling Inggris)
-
CHF (Franc Swiss)
Mata uang ini memiliki likuiditas tinggi dan volatilitas relatif stabil.
Major Pair
Pasangan mata uang di pasar forex yang selalu mengandung USD sebagai salah satu komponennya. Contoh:
-
EUR/USD
-
USD/JPY
-
GBP/USD
Karena USD sangat dominan, pasangan ini biasanya memiliki spread yang rendah dan volume transaksi terbesar.
Margin
Dana jaminan minimum yang harus disediakan trader di akun untuk membuka posisi trading.
Margin bukan biaya, tapi dana yang “dikunci” sebagai jaminan. Jika margin tidak cukup, trader tidak bisa buka posisi baru.
Margin Call
Peringatan otomatis dari broker ketika saldo ekuitas akun turun mendekati atau di bawah level margin yang diperlukan.
Jika margin call terjadi, trader harus segera menambah dana agar posisi tidak otomatis ditutup (forced liquidation).
Minor Currency
Mata uang negara maju selain USD yang kurang dominan secara global, misalnya:
-
CAD (Dolar Kanada)
-
AUD (Dolar Australia)
-
NZD (Dolar Selandia Baru)
Minor Pair
Pasangan mata uang yang tidak mengandung USD dan biasanya terdiri dari mata uang minor. Contoh:
-
EUR/GBP
-
EUR/AUD
-
GBP/JPY
Pasangan ini likuiditasnya lebih rendah dibanding major pair dan biasanya spread-nya lebih besar.
N
NFP (Non-Farm Payroll)
Laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis setiap bulan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Mengukur jumlah pekerja baru di sektor non-pertanian.
Merupakan indikator ekonomi penting yang sering memicu volatilitas besar di pasar forex, terutama pada USD.
Nilai Tukar
Perbandingan harga atau nilai antara dua mata uang yang menunjukkan berapa banyak mata uang kedua yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang pertama.
Contoh:
Jika nilai tukar EUR/USD = 1.10, berarti 1 Euro sama dengan 1,10 Dolar AS.
O
Open Position
Posisi trading yang sedang aktif dan belum ditutup di pasar.
-
Bisa berupa posisi beli (long) atau jual (short).
-
Keuntungan atau kerugian masih mengambang (floating) sampai posisi ditutup.
Order
Instruksi yang diberikan trader kepada broker untuk melakukan transaksi di pasar, bisa berupa:
-
Membuka posisi (buy/sell)
-
Menutup posisi
-
Pending order yang dieksekusi pada harga tertentu
P
Pasangan Mata Uang (Currency Pair)
Dua mata uang yang diperdagangkan bersama dalam satu transaksi forex, misalnya EUR/USD.
-
Mata uang pertama disebut mata uang dasar (base currency).
-
Mata uang kedua disebut mata uang kutipan (quote currency).
Pending Order
Order yang belum dieksekusi dan akan aktif saat harga pasar mencapai level tertentu.
Jenis umum:
-
Buy Limit
-
Sell Limit
-
Buy Stop
-
Sell Stop
Pips
Satuan terkecil dalam perubahan harga di pasar forex. Biasanya setara dengan:
-
0,0001 untuk pasangan mata uang mayor (kecuali JPY, di mana 1 pip = 0,01).
Contoh: Jika EUR/USD bergerak dari 1,1050 ke 1,1051, maka naik 1 pip.
Position Sizing
Proses menentukan jumlah lot yang akan dibuka berdasarkan risiko yang bersedia ditanggung trader.
-
Penting untuk mengelola risiko agar tidak terkena kerugian besar.
Profit Taking
Tindakan menjual (atau menutup posisi) untuk mengamankan keuntungan sebelum harga berbalik arah.
-
Strategi ini dilakukan agar keuntungan tidak hilang karena volatilitas pasar.
Pump (PomPom)
Aktivitas manipulasi pasar di mana harga suatu aset sengaja dinaikkan secara cepat dan tidak wajar oleh kelompok tertentu.
-
Tujuannya agar harga terlihat naik dan menarik pembeli lain, lalu pelaku menjual pada harga tinggi.
Q
Quote Currency
Mata uang kedua dalam pasangan mata uang, yang digunakan untuk menentukan nilai mata uang dasar.
-
Misalnya, dalam EUR/USD, USD adalah quote currency.
-
Nilai tukar menunjukkan berapa banyak quote currency diperlukan untuk membeli 1 unit base currency.
R
Rebound
Pergerakan harga yang sempat turun namun kemudian memantul naik kembali.
-
Biasanya terjadi setelah penurunan tajam, menandakan adanya tekanan beli yang mulai masuk.
Resistance
Tingkat harga tertentu di mana tekanan jual dianggap cukup kuat untuk menghentikan atau memperlambat kenaikan harga lebih lanjut.
-
Sering kali menjadi level di mana harga berulang kali gagal menembus ke atas.
-
Jika resistance ditembus, biasanya harga akan naik lebih lanjut.
Risk Aversion
Sikap atau perilaku investor yang menghindari risiko besar dan lebih memilih aset yang dianggap aman, seperti obligasi pemerintah atau emas.
-
Biasanya terjadi saat ketidakpastian pasar meningkat.
Risk Management
Strategi dan metode yang digunakan untuk mengendalikan dan meminimalisir potensi kerugian dalam trading atau investasi.
-
Meliputi penentuan batas kerugian (stop loss), pengelolaan ukuran posisi, dan diversifikasi aset.
Risk to Reward Ratio
Perbandingan antara potensi risiko kerugian dengan potensi keuntungan dari satu transaksi.
-
Contoh: Jika risiko kerugian adalah 1 juta rupiah dan potensi keuntungan 3 juta rupiah, risk to reward ratio-nya adalah 1:3.
-
Rasio ini membantu trader menentukan apakah sebuah trading layak dilakukan.
S
Scalping
Strategi trading yang berfokus pada pengambilan keuntungan kecil dalam waktu sangat singkat, biasanya menit bahkan detik.
-
Membutuhkan konsentrasi tinggi dan eksekusi cepat.
Spread
Selisih antara harga beli (bid) dan harga jual (ask) dalam suatu aset.
-
Spread adalah biaya tidak langsung yang dibebankan broker kepada trader.
-
Spread yang lebih kecil biasanya lebih menguntungkan untuk trader.
Stop Loss
Perintah otomatis yang diberikan untuk menutup posisi trading jika harga bergerak sampai batas kerugian tertentu.
-
Berfungsi untuk membatasi kerugian agar tidak semakin besar.
Support
Tingkat harga tertentu di mana tekanan beli cukup kuat untuk menghentikan atau memperlambat penurunan harga lebih lanjut.
-
Sering menjadi level di mana harga berulang kali gagal turun lebih rendah.
-
Jika support ditembus, biasanya harga akan turun lebih lanjut.
Swap
Biaya atau kredit yang dikenakan ketika posisi trading ditahan melewati satu malam (overnight).
-
Bisa berupa bunga positif atau negatif tergantung perbedaan suku bunga mata uang yang diperdagangkan.
T
Take Profit
Take profit disingkat TP. TP adalah merealisasikan floating profit. Ini bisa manual juga bisa berupa perintah otomatis yang diberikan untuk menutup posisi trading saat harga sudah mencapai target keuntungan yang ditentukan sebelumnya.
-
Membantu trader mengamankan profit tanpa harus selalu memantau pasar.
Trailing Stop
Jenis stop loss yang bergerak otomatis mengikuti pergerakan harga saat posisi sudah menguntungkan.
-
Jika harga bergerak sesuai arah profit, trailing stop akan menyesuaikan naik (untuk posisi beli) atau turun (untuk posisi jual).
-
Tujuannya adalah mengunci keuntungan sambil memberi ruang untuk potensi kenaikan lebih lanjut.
Trend
Arah dominan pergerakan harga dalam periode waktu tertentu.
-
Bisa berupa:
-
Uptrend: Harga cenderung naik.
-
Downtrend: Harga cenderung turun.
-
Sideways: Harga bergerak datar atau tidak ada arah jelas.
-
U
Uptrend
Kondisi pasar di mana harga menunjukkan pola kenaikan berkelanjutan selama periode tertentu.
-
Ditandai dengan serangkaian harga tertinggi dan terendah yang lebih tinggi secara berturut-turut.
V
Volatilitas
Tingkat fluktuasi atau perubahan harga dalam periode tertentu.
-
Volatilitas tinggi berarti harga bergerak cepat dan besar, sehingga potensi keuntungan dan risiko juga lebih besar.
-
Volatilitas rendah berarti harga bergerak stabil dengan perubahan kecil.
W
Warren Buffett
Investor legendaris asal Amerika Serikat yang dikenal dengan strategi investasi jangka panjang berbasis analisis fundamental.
-
Fokus pada perusahaan dengan nilai intrinsik kuat dan manajemen baik.
-
Dikenal sebagai “Oracle of Omaha”.
Y
Yield
Imbal hasil dari suatu investasi, biasanya dinyatakan dalam persentase per tahun.
-
Contohnya yield obligasi menunjukkan berapa persen pengembalian yang diperoleh investor dari obligasi tersebut selama setahun.
Z
Zero-Sum Game
Konsep dalam trading derivatif yang menyatakan bahwa keuntungan satu pihak berasal dari kerugian pihak lain, sehingga total hasilnya nol.
-
Artinya tidak ada nilai tambah yang tercipta, hanya perpindahan keuntungan dan kerugian antar pelaku pasar.
Penutup
Dunia trading bukan sekadar beli saat harga rendah dan jual saat tinggi. Memahami istilah-istilah dasar sangat penting agar kamu bisa membuat keputusan yang rasional dan tidak ikut-ikutan. Semoga kamus mini ini bisa menjadi bekal awal sebelum kamu masuk lebih dalam ke strategi dan analisa yang lebih kompleks.
Jika kamu tertarik memperdalam topik tertentu, seperti cara membaca candlestick, strategi scalping, atau manajemen risiko praktis, kamu bisa minta artikel lanjutan yang lebih fokus.