Perbedaan Order Block dan Supply & Demand

Order Block dan Supply & Demand adalah dua teknik yang berasal dari pendekatan Price Action Trading, dan masuk lebih dalam ke dalam analisis struktur pasar (Market Structure). Keduanya tidak bergantung pada indikator teknikal klasik seperti RSI, MACD, atau Moving Average, melainkan murni berdasarkan pembacaan pergerakan harga dan interaksi institusi besar (smart money).

Order Block secara khusus sering dikaitkan dengan pendekatan Smart Money Concepts (SMC), yang berfokus pada perilaku institusi, likuiditas, dan zona akumulasi/reaksi harga. Sementara itu, Supply & Demand lebih bersifat struktural dan mengikuti prinsip dasar pergerakan pasar berdasarkan imbalance antara bid dan offer.

Konsep-konsep ini sangat relevan untuk analisis saham, dan juga dapat diterapkan pada forex, komoditas, dan instrumen pasar lainnya yang bergerak berdasarkan dinamika volume dan partisipasi institusional.

Artikel ini membahas perbedaan mendasar antara keduanya agar Anda dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan gaya dan tingkat pengalaman trading Anda.

Perbandingan Order Block vs Supply & Demand

Meskipun kedua analisi teknikal ini hampir serupa, tapi Order Block dan Supply & Demand memiliki perbedaan mendasar, diantaranya:

Order Block Supply & Demand
Terjadi saat harga saham menembus struktur konsolidasi, lalu muncul lonjakan tajam karena eksekusi order besar. Berdasarkan pola RBR, DBD, DBR, dan RBD yang membentuk zona akumulasi atau distribusi harga.
Diawali pergerakan sideways, lalu muncul impuls besar (naik atau turun). Terdiri dari tiga gelombang: impulsif → base → impulsif, membentuk zona supply atau demand.
Zona menandakan area tertinggalnya order institusi. Saat harga kembali ke zona ini, biasanya terjadi reaksi. Zona memproyeksikan area tertinggalnya order institusi di base zone. Harga kembali untuk menyeimbangkan order tersebut.
Didasarkan pada ketidakseimbangan harga akibat tekanan beli/jual besar. Didasarkan pada struktur pergerakan alami pasar dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Konfirmasi tambahan seperti pola candlestick (pin bar, engulfing) sangat dianjurkan sebelum entry. Entry dilakukan langsung pada zona, tanpa konfirmasi tambahan. Fokus pada presisi area.
Memberikan rasio risk/reward yang moderat. Dapat memberikan rasio risk/reward yang sangat tinggi jika zona valid.
Lebih cocok diterapkan pada time frame tinggi (harian, mingguan). Efektif untuk intraday dan time frame menengah-rendah (H1–H4).
Proses: identifikasi order block → tunggu harga kembali ke zona → konfirmasi pola → entry. Proses: identifikasi zona RBR/DBD/DBR/RBD → entry langsung → pasang stop loss di luar zona.

Rekomendasi Penggunaan Berdasarkan Profil Trader Saham

order block

Order Block: Cocok untuk trader pro yang memahami dinamika institusi, mampu membaca struktur pasar, dan bersedia menunggu konfirmasi sebelum entry.

supply demand

Supply & Demand: Lebih fleksibel dan mudah dipahami. Cocok untuk pemula hingga lanjutan. Strategi ini mengandalkan struktur zona dan eksekusi disiplin tanpa harus menunggu sinyal tambahan.

Alat Bantu untuk Analisis Order Block dan Supply & Demand

Bagi trader saham yang tidak bisa memantau pasar terus-menerus, tersedia indikator otomatis yang membantu mengidentifikasi zona berpeluang tinggi. Beberapa tools mampu memberikan:

  • Notifikasi ketika harga menyentuh zona order block atau supply/demand
  • Visualisasi zona langsung di chart
  • Filter berdasarkan time frame atau kekuatan zona

Pastikan Anda memahami perbedaan kedua konsep sebelum memilih indikator. Untuk kebanyakan trader, indikator supply & demand lebih direkomendasikan karena mudah digunakan dan efektif untuk berbagai kondisi pasar.