Bagaimana seorang anak yang dilahirkan dalam kemiskinan menjadi orang terkaya di dunia? Ini adalah kisah Andrew Carnegie, perwujudan American Dream, yang menginspirasi namun juga mengandung sisi gelap.
Dari Kemiskinan hingga Kekayaan
Andrew Carnegie adalah perwujudan American Dream: kisah luar biasa tentang seorang anak yang lahir dalam kemiskinan dan menjadi orang terkaya di dunia. Namun, di balik kesuksesannya yang memukau, terdapat sisi yang kontroversial. Ia adalah seorang hipokrit yang sering berbicara tentang hak-hak pekerja di depan umum, namun secara pribadi memotong upah pekerjanya, memperpanjang jam kerja mereka, dan memanfaatkan stafnya sebagai buruh paksa dalam kondisi berbahaya demi membangun kekayaannya.
Biografi Andrew Carnegie
Kisah Andrew Carnegie dimulai pada tahun 1835 di Skotlandia. Ia lahir dalam kemiskinan, tinggal di sebuah rumah sederhana bersama keluarga lain. Ayahnya seorang tukang tenun yang membuat kain secara manual, dan Andrew awalnya mengira ia akan mengikuti jejak ayahnya. Namun, Revolusi Industri datang, menggantikan tenun tangan dengan mesin tenun uap, dan mata pencaharian keluarganya pun lenyap.
Keluarga Carnegie akhirnya memutuskan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Amerika. Pada tahun 1848, mereka menjual semua harta mereka dan memulai perjalanan satu arah menuju Amerika, tepatnya Pittsburgh, Pennsylvania, pusat manufaktur pada saat itu.
Masa Kecil yang Penuh Perjuangan
Di Pittsburgh, kedua orang tua Andrew kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap. Andrew pun keluar dari sekolah setelah hanya lima tahun pendidikan, menyadari bahwa keluarganya membutuhkan penghasilan tambahan untuk bertahan hidup. Pada usia 12 tahun, ayahnya membantunya mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik kapas, dengan jam kerja 12 jam sehari dan upah hanya $1,20 per minggu. Namun, Andrew merasa bangga bisa membantu keluarganya.
Perjuangan dan Pencarian Kesempatan
Andrew kemudian bekerja sebagai pesuratkab di kantor telegraf setempat, mengantarkan pesan ke berbagai tempat di sekitar Pittsburgh. Selain menghasilkan lebih banyak uang, pekerjaan ini memberinya kesempatan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh berpengaruh di komunitas bisnis kota tersebut. Andrew belajar mengenali siapa yang paling berpengaruh dan berusaha untuk mengenal mereka secara pribadi.
Mentor yang Membimbing
Salah satu orang yang dikenal oleh Andrew adalah Thomas Scott, manajer regional untuk perusahaan kereta api Pennsylvania. Thomas Scott memberi kesempatan pada Andrew untuk menjadi telegrafis pribadi dan sekretaris pribadinya. Ini adalah peluang besar bagi Andrew, yang dengan cepat menunjukkan potensinya. Hubungan mereka menjadi sangat dekat, dan Thomas Scott hampir seperti seorang mentor bagi Andrew.
Thomas Scott menjadi presiden perusahaan kereta api tersebut, dan Andrew terus naik dalam peringkat perusahaan. Mereka bekerja sama untuk mengawasi perluasan jalur kereta api. Ini adalah mentorship yang berperan penting dalam masa depan Andrew, membantu dia memahami seluk-beluk menjalankan bisnis yang menguntungkan.
Namun, sementara masa depan Andrew semakin cerah, hal ini berbeda bagi ayahnya. Setelah 7 tahun di Amerika, ayah Andrew meninggal dunia pada usia 51 tahun, menjadi korban dari Revolusi Industri yang mengubah mata pencaharian tradisional.
Pemimpin dalam Industri Besi
Dalam perjalanannya dengan kereta api Pennsylvania, Andrew melihat potensi besar dalam penggunaan besi untuk membangun jembatan. Ia memutuskan untuk memanfaatkan peluang ini dengan mendirikan Keystone Bridge Company. Namun, Andrew tidak hanya membangun jembatan, ia juga memanfaatkan pelajaran yang dia pelajari dari mentorinya, Thomas Scott, untuk mengintegrasikan vertikal produksi besi. Ini memberinya lebih banyak kontrol dan kemampuan untuk memotong biaya, menjadikannya pilihan yang lebih menarik bagi pelanggan.
Puncak pencapaian Andrew adalah ketika ia memutuskan untuk membangun sebuah jembatan besar yang melintasi Sungai Mississippi. Ini adalah tantangan besar, mengingat jembatan konvensional tidak akan tahan terhadap arus sungai Mississippi yang kuat. Diperlukan bahan bangunan yang lebih kuat seperti baja, tetapi saat itu baja sangat mahal dan sulit diproduksi dalam jumlah besar.
Namun, Andrew meyakini bahwa baja adalah masa depan. Ia mencari cara untuk memproduksi baja dalam jumlah besar dan akhirnya bertemu dengan Henry Bessemer, seorang penemu asal Inggris yang telah menciptakan proses baru untuk memurnikan baja dari besi batangan cair dengan lebih efisien dan hemat biaya. Proses Bessemer memungkinkan produksi baja massal dengan skala yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Andrew, dengan keyakinan dan investasinya yang besar, membangun pabrik baja pertamanya menggunakan proses Bessemer. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, jembatan melintasi Sungai Mississippi berhasil dibangun, menjadi struktur baja pertama sebesar ini. Namun, untuk meyakinkan orang bahwa jembatan ini aman, Andrew menggunakan trik unik dengan mengirim seekor gajah dari sirkus untuk menjadi “uji coba” pertama. Ketika gajah itu melewati jembatan dengan sukses, masyarakat pun percaya dan jembatan itu dibuka untuk umum.
Jembatan Eads, seperti yang disebut sekarang, masih berdiri hingga hari ini, dibangun dengan baja Carnegie. Dengan pabrik baja yang mampu menghasilkan volume besar, Andrew Carnegie telah menemukan cara untuk memproduksi baja murah dalam jumlah besar dan mendukung pertumbuhan bangsa Amerika serta memperkaya dirinya sendiri.
Andrew Carnegie dan Henry Frick
Untuk menjalankan pabrik besinya, Andrew membawa seorang eksekutif bernama Henry Clay Frick, yang dikenal sebagai seorang eksekutif tegas yang tak kenal ampun. Frick telah berhasil menjadi jutawan pada usia 30 tahun dan terkenal karena mencapai tujuannya dengan segala cara. Hubungan mereka membawa perusahaan Andrew semakin besar, tetapi juga memunculkan kontroversi yang merusak reputasi Andrew.
Salah satu kontroversi besar adalah ketika Frick membeli tanah dan membangun klub eksklusif untuk orang-orang terkaya di negara itu. Klub itu memiliki bendungan yang sangat besar yang, karena modifikasi yang dilakukan oleh klub, menjadi tidak aman. Ketika bendungan itu pecah pada tahun 1889, banjir menghancurkan kota Johnstown di bawahnya, menewaskan ribuan orang.
Walau Andrew bukanlah yang secara langsung terlibat dalam insiden bendungan, keterlibatannya dengan klub dan Henry Frick merusak reputasinya. Selain itu, konflik dengan para pekerja yang merasa dieksploitasi oleh perusahaannya juga merusak citra baiknya.
Kisah Andrew Carnegie adalah cerita tentang keberhasilan, kekayaan, dan konflik. Ia adalah sosok yang menggambarkan bagaimana American Dream bisa menjadi kenyataan, tetapi juga mengingatkan kita akan kompleksitas dan kompromi yang sering terjadi dalam perjalanan menuju kesuksesan