Industri trading seringkali dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Banyak yang menghabiskan waktu bertahun-tahun dan mengeluarkan banyak uang untuk mengikuti kelas dan mencoba berbagai strategi, namun hasilnya masih belum membuahkan kesuksesan. Sebagian orang bahkan berpikir bahwa trading hanyalah sebuah ilusi.
Padahal, jika dipahami dengan benar, trading bisa menjadi peluang yang menjanjikan dengan risiko yang bisa dikelola, jauh lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis bisnis lain seperti restoran atau usaha lainnya.
Perbandingan Trading dengan Bisnis Lain
Misalnya, jika Anda membuka restoran, Anda harus menyiapkan modal yang besar untuk membeli peralatan, membayar sewa, membayar karyawan, dan memikirkan lokasi serta promosi. Setelah itu, apakah restoran Anda langsung berhasil? Bisnis lain juga banyak yang memerlukan modal awal besar dan tidak ada jaminan kesuksesan.
Dalam trading, Anda memiliki keuntungan karena bisa mencoba berbagai strategi tanpa risiko besar, terutama dengan adanya fitur seperti akun demo dan backtest yang memungkinkan Anda untuk berlatih di pasar nyata tanpa harus kehilangan uang.
Selain itu, dalam trading, Anda bisa menentukan sendiri seberapa besar risiko yang Anda ingin ambil per transaksi. Sebagai contoh, jika Anda hanya merisikokan 1% dari modal per transaksi, maka Anda memerlukan 100 kali kekalahan berturut-turut untuk kehabisan modal—sesuatu yang sangat sulit terjadi.
Namun, mengapa banyak orang masih takut untuk terjun ke dalam dunia trading? Ini disebabkan oleh banyaknya oknum yang memanfaatkan trading untuk tujuan pribadi, dengan menjanjikan cara cepat kaya dan mengelabui masyarakat. Berbagai penipuan seperti robot trading, investasi bodong, dan janji-janji palsu sering kali mencoreng citra trading. Hal inilah yang membuat banyak orang menganggap trading sebagai hal yang tidak realistis.
Langkah-langkah Menjadi Trader Profesional Tanpa Kehilangan Uang
Untuk menjadi trader profesional yang sukses, ada beberapa langkah yang harus diikuti dengan disiplin dan konsistensi. Berikut adalah empat fase yang perlu Anda jalani:
1. Fase Belajar: Mencari Strategi dan Mengelola Risiko
Pada fase ini, Anda perlu mencari strategi yang tepat dan memahami bagaimana mengelola risiko dengan benar. Anda bisa mencari informasi melalui buku, kelas, atau tutorial. Pastikan Anda memilih strategi yang jelas dan memiliki aturan yang pasti mengenai kapan untuk masuk dan keluar pasar (entry dan exit), serta berapa banyak risiko yang akan Anda ambil. Setelah itu, patenkan strategi ini dan terapkan secara konsisten.
2. Fase Bug Test: Menguji Strategi dengan Backtest
Setelah Anda menemukan strategi yang cocok, fase berikutnya adalah melakukan backtest. Di sini, Anda akan menguji strategi yang sudah Anda pilih di pasar masa lalu. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana hasilnya jika strategi tersebut diterapkan dalam kondisi pasar yang berbeda. Pastikan Anda menguji minimal 50 hingga 100 transaksi tanpa mengubah apapun dalam strategi yang sudah Anda buat. Lakukan dengan jujur, dan pastikan Anda mencatat setiap transaksi dan hasilnya (baik itu keuntungan atau kerugian). Jika hasilnya buruk, modifikasi strategi atau pilih strategi lain yang lebih efektif.
3. Fase Mastering Skill: Melatih Diri dengan Real Test
Setelah mendapatkan hasil yang baik dari backtest, Anda harus mulai melatih keterampilan trading Anda di pasar nyata. Pada fase ini, gunakan akun dengan uang asli namun dengan risiko yang sangat kecil, seperti 0,25% hingga 0,5% per transaksi.
Tujuan dari fase ini bukan untuk mencari profit, tetapi untuk melatih disiplin dan mental dalam menghadapi kekalahan dan kemenangan. Pastikan Anda mencatat setiap transaksi dan membandingkannya dengan data backtest untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan.
4. Fase Real Trading: Menambah Modal dan Menaikkan Risiko
Setelah Anda merasa nyaman dengan metode yang digunakan dan mulai mendapatkan profit yang konsisten, Anda bisa mulai meningkatkan risiko yang diambil per transaksi—tentunya sesuai dengan kenyamanan Anda. Pastikan Anda sudah terbiasa dengan dinamika pasar, serta bisa mengendalikan emosi seperti FOMO (fear of missing out) dan keinginan untuk memaksakan entry.
Pada tahap ini, Anda bisa mulai melakukan compounding atau meningkatkan modal, karena Anda sudah percaya bahwa metode yang Anda gunakan terbukti menghasilkan keuntungan.
Menjadi Trader yang Disiplin
Langkah-langkah di atas adalah cara yang efektif untuk menjadi trader profesional tanpa harus mengalami kerugian besar atau margin call. Fokus utama dalam trading bukanlah mencari strategi dengan tingkat kemenangan tinggi, tetapi tentang bagaimana Anda bisa disiplin dalam mengelola risiko dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Pemenang dalam trading bukanlah orang yang selalu benar dalam analisa, melainkan orang yang bisa mengelola risiko dengan baik dan tetap konsisten dalam menjalankan trading dengan disiplin. Jangan biarkan margin call menghalangi proses belajar Anda. Ingat, dalam trading, menjaga disiplin dan mengelola risiko dengan baik adalah kunci sukses jangka panjang.
Jika Anda masih belum paham tentang cara menentukan lot dan risiko per transaksi, saya sangat menyarankan untuk mempelajari lebih lanjut tentang money management dan psikologi trading yang menjadi pondasi dalam trading yang sukses.