Pada tanggal 25 Oktober 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis pengumuman penting mengenai perubahan konstituen pada indeks LQ45. Pengumuman ini memberikan gambaran penting bagi para investor, terutama yang berfokus pada saham-saham yang termasuk dalam indeks populer ini. Berikut adalah ringkasan informatif terkait perubahan yang berlaku:
Apa itu Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah salah satu indeks saham paling populer di BEI. Indeks ini mencakup 45 saham perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi, fundamental yang kuat, dan prospek pertumbuhan yang baik. Saham-saham dalam indeks ini kerap menjadi pilihan para investor yang mencari eksposur pada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia.
Jenis Evaluasi: Mayor
Evaluasi kali ini bersifat Mayor. Evaluasi Mayor pada indeks LQ45 biasanya dilakukan dua kali setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Evaluasi ini memberikan peluang bagi saham-saham baru untuk masuk, serta memungkinkan beberapa saham untuk keluar dari indeks berdasarkan kriteria seperti likuiditas, kapitalisasi pasar, dan performa fundamental. Evaluasi Mayor bertujuan untuk memastikan indeks tetap relevan dengan kondisi pasar saat ini.
Periode Efektif Konstituen: 1 November 2024 – 31 Januari 2025
Periode efektif untuk konstituen baru indeks LQ45 adalah dari 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025. Artinya, selama periode ini, daftar saham yang termasuk dalam LQ45 akan mengikuti perubahan yang telah diumumkan pada evaluasi mayor. Perubahan konstituen ini memberi kesempatan bagi investor untuk menyesuaikan portofolio mereka sesuai dengan komposisi terbaru.
Periode Efektif Jumlah Saham Penghitungan Indeks: 1 November 2024 – 31 Januari 2025
Selain perubahan konstituen, jumlah saham dari masing-masing perusahaan yang dihitung dalam indeks LQ45 juga berlaku efektif pada periode yang sama, yakni 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025. Jumlah saham yang dihitung ini bisa berpengaruh pada bobot masing-masing saham dalam indeks, yang pada akhirnya mempengaruhi performa keseluruhan indeks LQ45.
Emiten Baru di Indeks LQ45
Dalam perubahan kali ini, ada dua emiten yang masuk ke dalam indeks LQ45. Emiten-emiten baru ini dipilih berdasarkan likuiditas tinggi, fundamental perusahaan yang solid, serta prospek bisnis yang menjanjikan. Berikut adalah emiten baru yang resmi bergabung dengan indeks LQ45:
- ADMR – Adaro Minerals Indonesia Tbk.
- ADMR adalah anak perusahaan dari Adaro Energy, yang dikenal dengan fokus bisnis pada sektor pertambangan mineral. Perusahaan ini diperkirakan akan membawa likuiditas tambahan dan memperkuat eksposur sektor mineral di indeks LQ45.
- SMRA – Summarecon Agung Tbk.
- SMRA merupakan salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia dengan portofolio proyek besar di sektor perumahan, komersial, dan kawasan terintegrasi. Dengan masuknya SMRA, sektor properti dalam indeks LQ45 semakin beragam.
Penambahan dua emiten ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik indeks LQ45 sebagai acuan bagi para investor yang mencari eksposur di saham-saham unggulan dengan fundamental kuat.
Emiten yang Keluar dari Indeks LQ45
Di sisi lain, ada juga dua emiten yang dikeluarkan dari indeks LQ45. Emiten-emiten ini mungkin mengalami penurunan likuiditas atau perubahan performa, sehingga tidak memenuhi kriteria LQ45 saat evaluasi. Berikut emiten yang keluar dari LQ45:
GGRM – Gudang Garam Tbk.
- Emiten produsen rokok yang telah lama beroperasi ini dikeluarkan dari indeks LQ45. Hal ini mungkin disebabkan oleh penurunan performa atau penyesuaian dalam portofolio sektor konsumsi.
HRUM – Harum Energy Tbk.
- HRUM, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, juga keluar dari indeks. Hal ini dapat berhubungan dengan fluktuasi harga komoditas yang berdampak pada performa sahamnya dalam beberapa waktu terakhir.
Daftar Lengkap Saham LQ45
Berikut adalah tampilan data yang lebih menarik mengenai rasio free float untuk emiten dalam indeks LQ45. Rasio free float adalah persentase saham yang dimiliki oleh publik, dan emiten dengan rasio free float tinggi sering kali lebih likuid di pasar.
No. | Kode | Nama Emiten | Rasio Free Float |
---|---|---|---|
1 | ACES | Ace Hardware Indonesia Tbk | 40,02% |
2 | ADMR | Adaro Minerals Indonesia Tbk | 13,46% |
3 | ADRO | Adaro Energy Tbk | 33,73% |
4 | AKRA | AKR Corporindo Tbk | 32,87% |
5 | AMMN | Amman Mineral Internasional Tbk | 17,98% |
6 | AMRT | Sumber Alfaria Trijaya Tbk | 42,39% |
7 | ANTM | Aneka Tambang Tbk | 34,84% |
8 | ARTO | Bank Jago Tbk | 26,85% |
9 | ASII | Astra International Tbk | 45,01% |
10 | BBCA | Bank Central Asia Tbk | 42,83% |
11 | BBNI | Bank Negara Indonesia Tbk | 40,30% |
12 | BBRI | Bank Rakyat Indonesia Tbk | 46,63% |
13 | BBTN | Bank Tabungan Negara Tbk | 40,18% |
14 | BMRI | Bank Mandiri Tbk | 39,17% |
15 | BRIS | Bank Syariah Indonesia Tbk | 9,07% |
16 | BRPT | Barito Pacific Tbk | 27,03% |
17 | BUKA | Bukalapak.com Tbk | 50,52% |
18 | CPIN | Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 34,14% |
19 | ESSA | Surya Esa Perkasa Tbk | 53,94% |
20 | EXCL | XL Axiata Tbk | 33,19% |
21 | GOTO | GoTo Gojek Tokopedia Tbk | 77,61% |
22 | ICBP | Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 19,47% |
23 | INCO | Vale Indonesia Tbk | 20,39% |
24 | INDF | Indofood Sukses Makmur Tbk | 47,85% |
25 | INKP | Indah Kiat Pulp & Paper Tbk | 34,76% |
26 | INTP | Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 40,11% |
27 | ISAT | Indosat Tbk | 16,37% |
28 | ITMG | Indo Tambangraya Megah Tbk | 34,73% |
29 | JSMR | Jasa Marga Tbk | 24,77% |
30 | KLBF | Kalbe Farma Tbk | 40,05% |
31 | MAPI | Mitra Adiperkasa Tbk | 48,64% |
32 | MBMA | Merdeka Battery Materials Tbk | 29,28% |
33 | MDKA | Merdeka Copper Gold Tbk | 55,53% |
34 | MEDC | Medco Energi Internasional Tbk | 25,02% |
35 | MTEL | Dayamitra Telekomunikasi Tbk | 14,54% |
36 | PGAS | Perusahaan Gas Negara Tbk | 43,03% |
37 | PGEO | Pertamina Geothermal Energy Tbk | 10,24% |
38 | PTBA | Bukit Asam Tbk | 32,76% |
39 | SIDO | Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk | 22,09% |
40 | SMGR | Semen Indonesia Tbk | 48,75% |
41 | SMRA | Summarecon Agung Tbk | 49,41% |
42 | TLKM | Telekomunikasi Indonesia Tbk | 47,16% |
43 | TOWR | Sarana Menara Nusantara Tbk | 37,53% |
44 | UNTR | United Tractors Tbk | 35,15% |
45 | UNVR | Unilever Indonesia Tbk | 14,48% |
Sorotan Menarik:
- Emiten dengan Rasio Free Float Tertinggi: GOTO (GoTo Gojek Tokopedia Tbk) mencapai 77,61%.
- Emiten dengan Rasio Free Float Terendah: BRIS (Bank Syariah Indonesia Tbk) dengan hanya 9,07%.
Kenapa Perubahan Indeks LQ45 Penting Buat Investor?
Perubahan dalam indeks LQ45 ini bisa berdampak besar bagi strategi investasi. Indeks LQ45 adalah salah satu indeks utama yang jadi acuan, terutama untuk investor yang cari saham-saham paling likuid dan punya prospek bagus. Evaluasi berkala seperti ini dilakukan untuk memastikan indeks tetap berisi saham-saham dengan kualitas terbaik, baik dari sisi likuiditas (mudah diperjualbelikan) maupun dari sisi potensi pertumbuhan.
Banyak produk investasi seperti reksa dana dan Exchange Traded Fund (ETF) yang berbasis LQ45. Jadi, perubahan saham-saham dalam indeks ini juga otomatis bisa memengaruhi kinerja produk-produk tersebut.
Langkah yang Bisa Dilakukan Investor
Jika kamu berinvestasi di saham-saham LQ45 atau produk yang berpatokan pada indeks ini, berikut beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan:
Cek Kembali Portofolio: Periksa apakah saham yang kamu miliki terpengaruh oleh perubahan indeks ini. Mungkin ada saham yang keluar dari LQ45, atau saham baru yang masuk dan menarik buat ditambahkan.
Cermati Saham Baru: Saham yang baru masuk indeks LQ45 biasanya punya daya tarik lebih karena dianggap punya likuiditas bagus dan prospek cerah. Ini bisa jadi peluang buat menambahkannya ke portofolio kamu.
Perhatikan Likuiditas dan Performa: Evaluasi mayor seperti ini umumnya memastikan hanya saham-saham berkualitas yang masuk indeks. Artinya, kalau saham sudah ada di LQ45, itu biasanya mencerminkan performa dan likuiditas yang baik, yang bisa jadi faktor positif buat investasi.
Dengan memahami perubahan di indeks LQ45, kamu bisa lebih bijak dalam menyesuaikan strategi investasi dan tetap menjaga portofolio sesuai dengan kondisi pasar terkini.
Sumber:
Laman idx.co.id tentang Lampiran Pengumuman BEI https://www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/indeks-saham/