Apakah kamu sering bingung kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham? Atau khawatir harga saham tiba-tiba naik atau turun drastis tanpa peringatan? Tenang, dengan memahami IEP dan IEV, kamu bisa mengambil keputusan trading yang lebih strategis dan berpotensi cuan!
Yuk pelajari konsep pembentukan harga saham sebelum market open dan closing yang dirangkum oleh idxstock.com untuk cuan maksimal!
Apa Itu IEP dan IEV?
1. Indicative Equilibrium Price (IEP)
IEP adalah perkiraan harga yang mungkin terbentuk dalam sesi tertentu, seperti pre-opening (sebelum pasar dibuka), pre-closing (sebelum pasar ditutup), dan FCA (Full call auction) di Papan Pemantauan Khusus. Dengan mengetahui IEP, kamu bisa melihat gambaran harga sebelum pasar mulai atau berakhir.
2. Indicative Equilibrium Volume (IEV)
IEV adalah perkiraan volume saham yang bisa diperdagangkan pada harga IEP. Artinya, IEV menunjukkan seberapa banyak saham yang kemungkinan bisa dibeli atau dijual pada harga tersebut.
Bagi pengguna aplikasi IPOT di HP, istilah IEP ini tampil dengan IE Price, begitu juga IEV menjadi IE Volume.
Manfaat IEP dan IEV dalam Trading
- Transparansi: Membantu melihat gambaran harga dan volume sebelum sesi perdagangan dimulai atau berakhir.
- Mengurangi Volatilitas: Meminimalkan fluktuasi harga yang tidak wajar.
- Memudahkan Transaksi: Membantu menentukan kapan dan di harga berapa kamu sebaiknya membeli atau menjual saham.
Kapan IEP dan IEV Muncul?
IEP dan IEV muncul dalam sesi berikut:
- Pre-Opening: Sebelum pasar dibuka (08.45–08.59 WIB).
- Pre-Closing: Sebelum pasar ditutup (15.50–16.00 WIB).
- Full Call Auction: Lelang saham di Papan Pemantauan Khusus (09.00–11.54 WIB dan 13.25–15.54 WIB).
Cara Memanfaatkan IEP dan IEV untuk Trading
1. Gunakan IEP sebagai Acuan Harga
- IEP memberikan gambaran harga potensial sebelum sesi trading dimulai atau berakhir.
- IEV menunjukkan seberapa likuid saham tersebut—jika IEV tinggi, peluang ordermu terpenuhi lebih besar.
- Strategi:
- Gunakan IEP untuk menentukan harga beli atau jual.
- Perhatikan IEV untuk memahami potensi likuiditas saham.
2. Menentukan Entry Point dengan IEP
- Sesi Pre-Opening:
- Jika IEP lebih rendah dari harga penutupan kemarin, bisa menjadi sinyal beli.
- Jika IEP lebih tinggi dari harga penutupan kemarin, bisa menjadi sinyal jual.
- Sesi Pre-Closing:
- Jika IEP lebih tinggi dari harga saat ini, pertimbangkan untuk menahan atau menjual saham.
- Jika lebih rendah, bisa menjadi kesempatan beli sebelum pasar ditutup.
3. Menggunakan IEV untuk Mengukur Likuiditas
- IEV tinggi → Order lebih mudah terpenuhi, harga lebih stabil.
- IEV rendah → Harga lebih volatil, kemungkinan order tidak terpenuhi.
4. Strategi Trading dengan IEP dan IEV
- Untuk Pembeli:
- Jika IEP menarik (lebih rendah dari harga saat ini), masukkan order beli pada harga IEP atau sedikit di bawahnya.
- Jika IEV rendah, pertimbangkan untuk menyesuaikan harga beli.
- Untuk Penjual:
- Jika IEP lebih tinggi dari harga saat ini, pasang order jual pada harga IEP atau sedikit di atasnya.
- Pastikan IEV cukup tinggi agar order jual terpenuhi.
- Untuk Trader Jangka Pendek:
- Gunakan sesi pre-opening atau pre-closing untuk mengambil posisi cepat.
- Jika IEP naik signifikan di pre-opening, beli saham dan jual saat pasar buka.
- Jika IEP turun di pre-closing, jual saham sebelum pasar tutup untuk menghindari kerugian.
5. Menggunakan Market Order dengan IEP dan IEV
- Market Order adalah order yang langsung dieksekusi pada harga terbaik yang tersedia.
- Jika IEP sesuai dengan strategi tradingmu, gunakan market order untuk segera mengambil posisi.
- Contoh: Jika IEP menunjukkan harga Rp1.000 dan kamu ingin membeli, gunakan market order untuk langsung mendapatkan saham pada harga tersebut.
Ilustrasi tipe Market Order bisa dipelajari disini.
6. Mengantisipasi Volatilitas dengan Auto Rejection
- Auto Rejection adalah sistem yang menolak order jika harga terlalu jauh dari batas wajar.
- Gunakan IEP sebagai acuan harga untuk menghindari penolakan order.
Contoh Praktis Penggunaan IEP dan IEV
Kasus 1: Sesi Pre-Opening
- IEP: Rp1.000 (naik dari harga penutupan Rp950).
- IEV: 500.000 lot (tinggi).
- Strategi:
- Jika kamu yakin harga akan terus naik, beli saham di harga IEP atau sedikit di bawahnya (misalnya Rp990).
- Jika IEV tinggi, peluang ordermu terpenuhi lebih besar.
Kasus 2: Sesi Pre-Closing
- IEP: Rp1.050 (turun dari harga saat ini Rp1.100).
- IEV: 100.000 lot (rendah).
- Strategi:
- Jika kamu memegang saham, pertimbangkan untuk menjual sebelum pasar tutup.
- Jika IEV rendah, pastikan harga jual tidak terlalu jauh dari IEP agar order bisa terpenuhi.
Tips Tambahan untuk Memaksimalkan IEP dan IEV
- Pantau Perubahan IEP dan IEV: Nilainya bisa berubah sepanjang sesi trading.
- Gunakan Aplikasi Trading: Pastikan kamu tahu cara membaca informasi IEP dan IEV di platform trading favoritmu.
- Tingkatkan Wawasan: Jika masih pemula, jangan ragu bertanya ke broker atau perusahaan sekuritas untuk memahami strategi trading yang lebih baik.
Dengan memahami dan memanfaatkan IEP serta IEV, kamu bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan trading. Yuk, mulai perhatikan IEP dan IEV saat trading, dan optimalkan strategi investasimu!
Sumber:
- https://idx.co.id/id/berita/artikel?id=7ebe2999-5b08-ef11-b808-005056aec3a4
- https://www.idx.co.id/id/produk-layanan/jam-dan-mekanisme-perdagangan/
- https://www.kbvalbury.com/mekanisme-iep-dan-iev-id