Mengenal Tiga Konsep Dasar dalam Trading yang Wajib Dipahami

Dalam dunia trading, baik itu saham, forex, maupun komoditas, banyak faktor yang memengaruhi pergerakan harga. Salah satunya adalah cara kita memahami dan mengelola risiko untuk mendapatkan keuntungan. Meskipun tidak ada yang bisa memastikan kemana arah harga akan bergerak, sebagai trader, kita dapat meningkatkan probabilitas kesuksesan dengan menerapkan strategi yang tepat.

Tiga konsep dasar yang dapat membantu Anda dalam trading adalah: trend, zona supply and demand, dan konfirmasi. Di bawah ini, kita akan membahas secara rinci ketiga konsep tersebut dan bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk meningkatkan hasil trading Anda.

1. Mengenal Trend di Pasar

Pahami bahwa pasar didominasi oleh pemain besar seperti bank-bank besar dan institusi keuangan, sementara retail trader seperti kita hanya berkontribusi sekitar 6% dari seluruh transaksi pasar. Posisi kita sebagai retail trader memang sangat kecil dibandingkan dengan peran institusi besar yang bisa melakukan transaksi langsung tanpa menggunakan broker.

Oleh karena itu, kita harus bijak dalam mengikuti arah pasar. Salah satu cara untuk mengidentifikasi arah pasar adalah dengan melihat trend. Salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan memanfaatkan indikator Exponential Moving Average (EMA). Menggunakan dua periode EMA, yaitu EMA 50 dan EMA 200, kita dapat melihat apakah pasar sedang bergerak naik (uptrend) atau turun (downtrend).

  • Jika EMA 50 berada di atas EMA 200, maka pasar dalam kondisi uptrend, yang berarti kita fokus mencari peluang beli.
  • Sebaliknya, jika EMA 50 berada di bawah EMA 200, pasar sedang dalam kondisi downtrend, dan kita fokus mencari peluang jual.

Menggunakan indikator ini membantu kita tetap konsisten dalam mengikuti trend dan menghindari kebingungan akibat kondisi pasar yang terus berubah.

2. Zona Supply dan Demand (SnD): Harga Murah dan Harga Mahal

Setelah memahami trend, langkah selanjutnya adalah mencari titik masuk yang ideal dalam pasar, yaitu harga murah saat kita ingin membeli (buy) dan harga mahal saat kita ingin menjual (sell). Konsep ini berkaitan dengan prinsip dasar supply and demand.

  • Zona Supply adalah area harga yang dianggap mahal, yang dapat menarik banyak penjual (sellers) untuk memasukkan penawaran mereka. Biasanya, harga akan sulit naik lebih tinggi setelah mencapai zona ini.
  • Zona Demand, sebaliknya, adalah area harga yang dianggap murah, di mana banyak pembeli (buyers) tertarik untuk membeli. Harga cenderung naik setelah mencapai zona ini karena banyaknya permintaan.

Untuk mengidentifikasi zona supply dan demand ini, kita bisa menggunakan konsep support dan resistance. Support adalah harga terendah dalam periode tertentu, sementara resistance adalah harga tertinggi. Saat harga mencapai support, sering kali kita melihat harga kembali naik karena banyak pembeli yang masuk, dan sebaliknya, harga akan turun ketika mencapai resistance.

3. Konfirmasi: Memastikan Momentum Masuk

Setelah mengetahui trend dan zona harga yang ideal, langkah berikutnya adalah menunggu konfirmasi. Konfirmasi diperlukan untuk memastikan bahwa pembeli atau penjual benar-benar tertarik untuk masuk pasar dari zona harga tersebut.

Salah satu cara untuk mendapatkan konfirmasi adalah dengan memahami pola konfirmasi dalam market. Banyak cara, salah satunya bisa melihat pola candlestick atau price action. Misalnya, pola engulfing adalah salah satu pola yang menunjukkan bahwa ada momentum kuat dari pihak buyer atau seller yang sedang beraksi.

Selain pola candlestick, Anda juga bisa melihat perubahan struktur pasar pada timeframe yang lebih rendah (Low TF CHOCH). Konfirmasi semacam ini memberikan sinyal yang lebih jelas apakah harga akan melanjutkan pergerakan sesuai trend atau justru berbalik arah.

Penerapan Tiga Konsep pada Praktik Trading

Mari kita aplikasikan ketiga konsep ini pada contoh nyata menggunakan pasangan mata uang EUR/USD dengan timeframe H1.

1. Menentukan Trend

Jika EMA 50 berada di atas EMA 200, ini mengindikasikan bahwa pasar sedang dalam uptrend. Artinya, kita fokus mencari peluang buy.

2. Menentukan Harga Murah (Zona Demand)

Saat harga mencapai support, itu menandakan harga sedang murah. Kita bisa menunggu harga kembali ke zona ini, karena harga biasanya akan naik dari area ini karena banyaknya pembeli yang masuk.

3. Menunggu Konfirmasi

Sebelum masuk pasar, kita perlu menunggu konfirmasi. Jika setelah harga mencapai support, muncul pola candlestick bullish engulfing, ini menunjukkan adanya momentum dari pembeli untuk mendorong harga naik. Ini adalah sinyal bagus untuk membuka posisi buy.

Mengelola Risiko dan Menentukan Target

Setelah menemukan peluang entry yang baik, langkah penting berikutnya adalah mengelola risiko. Tentukan stop loss (SL) yang cukup jauh dari titik entry, misalnya di bawah swing low. Juga pastikan target profit (TP) Anda lebih besar dari jarak risiko yang Anda ambil—idealnya dengan rasio risk-reward (RR) minimal 1:2.

Dengan mengaplikasikan ketiga konsep dasar ini—trend, harga murah dan mahal, serta konfirmasi—Anda dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan dalam trading. Ingatlah bahwa tidak ada strategi yang sempurna, tetapi dengan konsistensi dan manajemen risiko yang baik, Anda dapat bertahan dan berkembang di pasar dalam jangka panjang.

Kesimpulan Sebagai seorang trader, penting untuk memahami bahwa kita tidak bisa memprediksi dengan pasti ke mana arah harga akan bergerak. Namun, dengan menggunakan strategi yang tepat dan mengelola risiko dengan bijak, kita bisa meningkatkan peluang keberhasilan dalam setiap transaksi. Dengan memahami konsep trend, zona supply dan demand, dan konfirmasi, Anda akan memiliki alat yang kuat untuk membuat keputusan trading yang lebih terarah dan penuh perhitungan.