Memahami Konsep WATNA dalam Negosiasi

Negosiasi sering kali dianggap sebagai seni mendapatkan yang terbaik dari situasi. Tapi, tentu tidak semuanya berakhir demikian.

Bagaimana jika kamu ternyata dihadapakan pada opsi-opsi yang buruk atau kurang menguntungkan? Inilah saatnya kamu memahami konsep WATNA—strategi yang membantu kamu menghindari skenario terburuk dalam negosiasi.


Dalam setiap pertemuan bisnis, sering kali kita dihadapkan pada berbagai kemungkinan hasil. Namun, sering kali kita mengabaikan satu aspek penting: apa yang akan terjadi jika musyawarah tidak membuahkan hasil? Inilah saatnya kamu mengenal konsep WATNA.

Nah, artikel Bisnis Idxstock akan membahas dan menguraikan pentingnya memahami WATNA, langkah-langkah untuk menentukannya, serta bagaimana memanfaatkannya dalam kompromi dan deal-making.

Apa itu WATNA?

WATNA atau Worst Alternative To a Negotiated Agreement merupakan istilah yang mengacu pada skenario terburuk yang bisa kamu hadapi jika negosiasi tidak berhasil mencapai kesepakatan. Kalau BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement) adalah opsi terbaik yang bisa kamu ambil, maka WATNA adalah alternatif paling tidak diinginkan.

Urgensi WATNA dalam Negosiasi

  1. Meningkatkan Motivasi dalam Bernegosiasi
    Mengetahui WATNA mendorong kamu untuk mencari kesepakatan yang lebih baik. Dengan membayangkan kemungkinan terburuk, kamu akan lebih termotivasi untuk meraih hasil yang lebih positif.
  2. Menentukan Batas Minimal yang Dapat Diterima
    WATNA berfungsi sebagai penanda batas bawah di mana kamu harus berpikir ulang sebelum menerima tawaran. Dengan kata lain, ini adalah garis pertahanan terakhir dalam negosiasi.
  3. Mengukur dan Memitigasi Risiko
    Memahami WATNA memungkinkan kamu menilai risiko yang menyertai setiap keputusan dalam negosiasi. Ini membantu kamu membuat pilihan yang lebih bijak dan menghindari konsekuensi negatif yang bisa muncul.
  4. Pengaruh WATNA pada Keputusan Akhir
    Jika WATNA menunjukkan skenario yang sangat tidak menguntungkan, kamu mungkin memilih untuk menerima tawaran yang ada daripada menghadapi kemungkinan terburuk. Ini menunjukkan seberapa besar pengaruh WATNA dalam proses pengambilan keputusan akhir.

Penerapan WATNA dalam Negosiasi

WATNA memberikan gambaran tentang apa yang terjadi jika negosiasi tidak mencapai kesepakatan yang diinginkan, dan bagaimana skenario terburuk ini memengaruhi keputusan yang diambil.

1. Identifikasi Semua Kemungkinan Negatif
Langkah pertama adalah memetakan semua skenario buruk yang mungkin terjadi jika negosiasi gagal. Buatlah daftar yang mencakup berbagai hasil yang tidak diinginkan. Ini membantu kamu memahami berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

2. Analisis Dampak dari Setiap Kemungkinan
Setelah daftar kemungkinan negatif tersedia, evaluasi dampaknya terhadap tujuan dan kepentinganmu. Pertimbangkan seberapa besar pengaruh setiap skenario terhadap posisi dan hasil yang diinginkan. Ini membantu kamu menentukan mana yang paling merugikan.

3. Pilih Skenario Terburuk sebagai WATNA
Dari berbagai kemungkinan negatif, pilihlah skenario yang paling buruk sebagai WATNA-mu. Skenario ini akan menjadi tolok ukur untuk menilai tawaran dan keputusan selama proses negosiasi.

4. Gunakan WATNA sebagai Panduan dalam Menilai Tawaran
Gunakan WATNA untuk menilai tawaran yang diajukan. Jika tawaran tersebut lebih baik daripada WATNA, ini bisa menjadi sinyal bahwa kesepakatan layak dipertimbangkan. Dengan begitu, WATNA membantu kamu memutuskan apakah tawaran yang ada lebih menguntungkan dibandingkan dengan risiko terburuk yang mungkin dihadapi.

Penerapan WATNA dapat memetakan risiko dan memutuskan dengan lebih percaya diri sehingga kamu dapat menghadapi negosiasi dengan persiapan yang matang, terinformasi dan strategis.

Contoh Penggunaan WATNA

Misalnya, kamu sedang bernegosiasi untuk membeli rumah. Jika negosiasi tidak berhasil, WATNA-mu bisa berupa:

  • Tetap Menyewa: Jika rumah impianmu tidak terbeli, kamu mungkin harus terus menyewa dengan biaya yang lebih tinggi.
  • Pindah ke Kota Lain: Jika semua gagal, kamu mungkin harus mempertimbangkan pindah ke kota lain dengan biaya hidup yang lebih rendah, tetapi mungkin dengan berbagai kompromi.

Hubungan WATNA dan BATNA

Saat kamu sedang bernegosiasi untuk sesuatu yang sangat penting—mungkin sebuah proyek, pekerjaan, atau pembelian sesuatu yang berharga. Di sinilah BATNA dan WATNA memainkan peran yang krusial dalam strategi negosiasi kamu.

BATNA, atau Best Alternative to a Negotiated Agreement, adalah “plan B” terbaik yang bisa kamu andalkan jika negosiasi tidak berjalan sesuai harapan. Ini adalah opsi paling menguntungkan yang bisa kamu ambil jika kesepakatan gagal, dan sering kali menjadi motivasi utama untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.

Di sisi lain, WATNA, atau Worst Alternative to a Negotiated Agreement, adalah skenario terburuk yang bisa terjadi jika negosiasi gagal. Ini adalah alternatif yang paling tidak diinginkan, sesuatu yang biasanya kamu coba untuk hindari dengan segala cara. Mengetahui WATNA membantu kamu memahami betapa buruknya hasil yang mungkin terjadi dan memperjelas seberapa pentingnya mencapai kesepakatan yang layak.

KonsepArtiFungsiContoh
BATNABest Alternative to a Negotiated AgreementAlternatif terbaik yang dapat diambil jika negosiasi gagal. Ini adalah opsi yang paling menguntungkan jika kesepakatan tidak tercapai.Misalnya, jika negosiasi untuk membeli rumah gagal, BATNA bisa berupa membeli rumah lain yang lebih sesuai dengan anggaran dan kebutuhan kamu.
WATNAWorst Alternative to a Negotiated AgreementAlternatif terburuk yang mungkin terjadi jika negosiasi gagal. Ini adalah opsi yang paling tidak diinginkan dan memberikan dampak negatif signifikan.Dalam situasi yang sama, WATNA bisa berupa terus menyewa rumah dengan biaya tinggi atau harus pindah ke kota lain dengan kualitas hidup yang lebih rendah.

Simpulan

Menghadapi negosiasi tanpa memahami WATNA ibarat berjalan tanpa peta di tengah hutan—kamu tidak tahu di mana jurang yang berbahaya berada.

Dengan memahami skenario terburuk yang mungkin terjadi, kamu akan lebih siap untuk mengevaluasi tawaran secara objektif dan memilih opsi yang memberikan hasil yang lebih baik daripada risiko yang ada. Karena dalam dunia negosiasi, mengetahui yang terburuk bisa membuatmu siap untuk yang terbaik.