Perbandingan Bunga Paylater vs Kartu Kredit: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbandingan antara bunga paylater vs kartu kredit. Temukan informasi mengenai syarat, biaya, dan tenor untuk kedua fasilitas kredit ini, serta bagaimana memilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Perbandingan Bunga Paylater vs Kartu Kredit

Fasilitas kredit semakin mudah diakses oleh masyarakat, mulai dari pinjaman online fintech paylater hingga kartu kredit. Namun, setiap jenis fasilitas kredit ini memiliki syarat dan ketentuan masing-masing yang harus dipahami sebelum digunakan. Tidak hanya itu, limit yang ditawarkan juga bervariasi, begitu pula dengan tingkat bunga yang berbeda dalam setiap platformnya.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas perbandingan antara bunga paylater dan kartu kredit. Mari kita mulai dengan membahas kartu kredit terlebih dahulu.

Kartu Kredit

Kartu kredit merupakan salah satu metode pembayaran yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga dapat digunakan dengan aman. Pengguna kartu kredit akan diminta untuk memasukkan nomor PIN ketika melakukan pembayaran melalui mesin EDC. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan kartu kredit oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Namun, untuk dapat mengajukan kartu kredit, Anda harus menyediakan dokumen dalam bentuk hardcopy kepada pihak bank. Dokumen yang diperlukan termasuk KTP, NPWP, slip gaji, dan beberapa dokumen pendukung lainnya. Proses pengajuan kartu kredit tidaklah mudah karena harus melewati prosedur yang panjang dan rumit, terutama dalam pemenuhan persyaratan dan proses penyeleksian dari pihak bank.

Jika berbicara mengenai biaya yang akan ditanggung oleh pengguna kartu kredit, salah satu biaya yang pasti adalah biaya tahunan. Biaya tahunan kartu dapat bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari bank penyedia dan jenis kartu kredit yang digunakan.

Berbicara soal tenor cicilan, kartu kredit memiliki tenor atau jangka waktu cicilan yang cukup panjang, yaitu sampai dengan 24 bulan atau 2 tahun.

Paylater

Setelah kita memahami kartu kredit, sekarang mari kita bahas paylater. Paylater adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk membeli barang atau jasa dengan cara berhutang terlebih dahulu.

Istilah ini juga disebut Buy Now Pay Later. Fitur ini telah membantu banyak orang dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Paylater juga merupakan fitur pembayaran yang aman karena sudah diawasi oleh OJK. Dalam penggunaannya, paylater dilengkapi dengan otorisasi langsung ke nomor ponsel yang terdaftar melalui kode OTP (One Time Password) yang dikirimkan saat pengguna melakukan transaksi pembelian. Layanan ini berbasis online, sehingga dokumen yang dibutuhkan biasanya dalam bentuk soft copy.

Sebagian besar layanan paylater hanya memerlukan KTP untuk penggunaannya, tetapi ada yang mengharuskan melampirkan NPWP, Kartu Keluarga, dan BPJS. Biasanya, paylater tidak mengenakan biaya tahunan kepada penggunanya. Biaya yang dikenakan hanyalah biaya penanganan saat melakukan transaksi dan biaya denda jika pengguna terlambat melakukan pembayaran. Besarannya bisa bervariasi tergantung pada penyedia layanan.

Tenor maksimal untuk paylater adalah selama 12 bulan per transaksi. Namun, pengguna juga dapat memilih tenor yang lebih singkat sesuai dengan kemampuan bayar mereka.

Perbandingan Bunga

Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 1 Mei 2020, terdapat perbedaan dalam penetapan bunga paylater dan kartu kredit. Bunga maksimal untuk kartu kredit adalah sebesar 2% per bulan, turun 0,25% dari sebelumnya 2,25% per bulan. Peraturan ini berlaku untuk seluruh bank di Indonesia.

Sementara itu, bunga paylater dapat bervariasi antara penyedia layanan. Contohnya, Shopee Paylater, Ovo, Traveloka, dan Kredivo memiliki tingkat bunga yang berbeda-beda. Namun, GoPay Later tidak memberikan bunga, hanya biaya penanganan sebesar 25.000 per bulan.

Kesimpulan

Dalam memilih antara paylater dan kartu kredit, Anda perlu mempertimbangkan syarat, biaya, dan tenor yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, jadi penting untuk melakukan perbandingan yang cermat sebelum memutuskan mana yang paling cocok untuk Anda. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dalam mengambil keputusan keuangan yang bijak.